Iklan

Ekonomi Susah! Konsumen Ini Sesalkan Tindakan Developer PT Jolin Permata Buana

Jumat, Januari 22, 2021 WIB Last Updated 2021-01-22T06:49:22Z
Advertisement
Kantor Developer PT Jolin Permata Buana yang berlokasi di Kompleks Pertokoan Genta Pos Batuaji (Dok: Ist)


Batam -
Sejak mulai awal tahun 2020 lalu, tidak ada yang bisa memastikan sampai kapan Pendemi Covid-19 berakhir. Tentu, keadaan ini berakibat langsung kepada masyarakat yang sebelumnya hidup serba pas-pasan. 


Dimana, sejak Pendemi menyerang, banyak masyarakat yang mengalami kelumpuhan ekonomi.


Kondisi tersebut dialami langsung  seorang konsumen Developer PT Jolin Permata Buana, Maman prihatna.


Maman menjelaskan, dirinya mengalami kelumpuhan ekonomi sejak awal Pendemi Covid-19, sehingga tidak sanggup membayar cicilan angsuran rumahnya.


"Saya membeli rumah di perumahan cipta green mansion cluster safari blok E3, Kelurahan Tanjung pinggir, Kecamatan Sekupang, dengan sistem cicil uang muka, baru 4 bulan kemudian usaha saya stop karena dampak corona. Kemudian semenjak awal Corona sampai sekarang memang belum melakukan pembayaran, tapi saya sudah memberikan surat permohonan penangguhan sampai usaha saya berjalan kembali," kata Maman.


Namun, penjelasan Maman terkesan tidak diterima oleh pihak developer dan tetap meminta Maman dan keluarganya untuk mengosongkan rumahnya.


"Kemudian semenjak Corona, sudah ada sekira 5 kali pihak developer mengirimkan orang ke rumah meminta saya untuk keluar dari rumah. Saya sampaikan saya bersedia keluar asal uang saya di kembalikan karena ini adalah bencana bukan atas kemauan saya untuk tidak membayar," tutur Maman.


Maman melanjutkan, bukan kemauan dirinya untuk tidak membayar cicilan tersebut. Tapi keadaan Covid-19 membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa.


"Tapi pihak developer tetap tidak mau, dan tetap ingin saya keluar dari rumah. bahkan saya sudah sampaikan kalau memang tidak terima silahkan proses hukum saja agar hasil persidangan yang akan menentukan. Toh kita punya hukum di Indonesia," katanya dengan nada kesal.


Dijelaskan Mamam, memang sudah sekian banyak tetangganya yang berhasil diusir oleh pihak Developer, dirinyalah yang tetap bertahan.


"Pihak developer tetap tidak mau dan selalu meminta saya keluar dan dari rumah. dari sekian banyak tetangga2 yang keluar dari rumah karena dampak Corona dan intimidasi dari developer sepertinya hanya saya yang bertahan tetap tinggal," jelasnya.


Namun, saat Maman berserta keluarganya pulang kampung bulan 12 lalu. Petugas bright PLN Batam mendatangi rumahnya atas permintaan developer, dan mencabut listrik di rumah yang ia tinggali.


"Beberapa bulan yang lalu datang petugas bright untuk melakukan pencabutan listrik atas permohonan developer sementara selama ini saya yang bayar listrik. Dan saat itu petugas bisa mengerti. Namun, pada saat saya pulang kampung (12/01/2021), datang lagi petugas pada tanggal 20/01/2021 di dampingi developer untuk mencabut listrik dengan menyampaikan bahwa Desember pihak developer yang bayar," pungkasnya.


Pemutusan listrik tersebut dikatakan Maman adalah tindakan aneh dan terkesan melakukan cara-cara premanisasi atau intimidasi kepada dirinya.


"Menurut saya aneh kenapa setelah developer bayar, kemudian minta di putus. Tentu saja tujuannya agar saya keluar dari rumah karena tidak ada penerangan di rumah. Yang saya pertanyakan apa bisa proses  nya seperti itu. kalau memang ada wan prestasi atau ingkar janji bukankah ada proses hukum nya bukan dengan jalan premanisasi atau intimidasi," tegasnya.


"Dan pasca pandemi ini, apakah boleh pihak developer menjadikan ini sebagai masa untuk mengusir pembeli yang berdampak kemudian rumah di jual kembali. Meskipun ada perjanjian hak dan kewajiban pada saat pembelian rumah bukan kah itu di tanda tangani pada saat kondisi normal sementara sekarang ini masa bencana dunia," tutup Maman.


Terkait hal ini, awak media ini telah  meminta konfirmasi dan klarifikasi kepada Ibu Lisa, selaku HRD PT Jolin Permata Buana.


"Pak, bisa ke kntr, biar saya jelaskan kronologinya," jawab Lisa melalui Aplikasi WhatsApp nya, Jumat (22/01/2021.  (**)


Baca klarifikasi dari pihak Developer PT Jolin Permata Buana .. Klik Disini




Editor : Pino Siburian.

Advertisement

  • Ekonomi Susah! Konsumen Ini Sesalkan Tindakan Developer PT Jolin Permata Buana

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x