Iklan

Konsumen Kesal Diusir, Ini Penjelasan Developer PT Jolin Permata Buana

Jumat, Januari 22, 2021 WIB Last Updated 2021-01-22T08:31:42Z
Advertisement
Kantor PT Jolin Permata Buana yang berada di Komplek Pertokoan Perumahan Genta Pos (Dok:Ist)


Batam -
PT Jolin Permata Buana angkat bicara terkait keluhan salah satu konsumen yang mengaku diusir dari rumahnya gagara tidak sanggup membayar uang cicilan.


Melalui Ibu Lisa, selaku HRD Developer PT Jolin menjelaskan, pihaknya telah memberikan berbagai kemudahan dan masa tenggang yang cukup untuk konsumen atas nama Febriyanti Putri selaku istri dari bapak Maman Prihatna.


"Kita memahami kondisi Pendemi saat ini, tapi kita juga berbisnis pak, dan harus bayar anggaran untuk bangun rumah tersebut. Konsumen atas nama Febriyanti Putri sudah menunggak cicilannya mulai dari bulan Februari 2020 hingga sekarang," kata Lisa kepada Pelitatoday.com saat dijumpai di kantornya di Ruko Batuaji, Batam, Jumat (22/01/2021).


Padahal kata Lisa, konsumen ini masih tahap cicilan DP rumah, belum masuk tahap angsuran.


"Kalau sesuai perjanjian cicilan DP rumah mereka sudah tidak menepati. Tapi kita minta baik-baik dan ajak negosiasi untuk datang ke kantor, tapi mereka tidak mau datang," tutur Lisa.


Arsip dokumen masa pembayaran konsumen atas nama Febriyanti Putri (Dok: PT Jolin)


Karena memahami kondisi saat ini sedang Pendemi, pihak Developer bahkan menawarkan uang konsumen tersebut kembali 2 juta ditambah uang jaminannya 2 juta, jadi total yang akan dikembalikan pihak Developer sebesar 4 juta rupiah supaya rumah dikosongkan kembali jika tidak sanggup melanjutkan cicilan.


"Kita tawarkan uangnya kembali sekitar 4 juta dari uang mereka yang masuk sekitar 13 juta. Tapi mereka ngak mau, harus full katanya dikembalikan, padahal mereka sudah tinggal disana 1 tahun lebih," jelas Lisa.


Lisa mengakui, pihaknya menyuruh pihak bright PLN Batam untuk memutus listrik. Pasalnya, sudah 2 bulan pihak developer yang membayar.


"Kita yang bayar listrik mulai Desember dan Januari 2021 sekitar 1,4 juta, ditambah pembayaran air bulan Januari sebesar 700 ribu. Otomatis kita minta diputus," jelasnya. 


Baca Juga : Ekonomi Susah! Konsumen Ini Sesalkan Tindakan Developer PT Jolin Permata Buana


Lisa memutuskan, jika konsumen merasa diperlakukan semena-mena, hal itu adalah kebenaran mereka sendiri, karna pihaknya juga punya kebenaran sendiri.


"Kita dibilang kejam, itu penilaian mereka, tapi yang kita kerjakan ini adalah bisnis, dan bukan menjalankan bansos. Jadi semua kemudahan dan waktu sudah kita berikan," tutupnya. (**)


Editor : Pino Siburian.

Advertisement

  • Konsumen Kesal Diusir, Ini Penjelasan Developer PT Jolin Permata Buana

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x