![]() |
| Istimewa. |
Menurut koordinator Iqbal, Gerakan Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia melakukan dukungan ke Pemerintah Prabowo untuk terus memperkuat industri tekstil nasional, agar tercipta lapangan kerja yang besar dan menumbuhkan ekonomi nasional.
"Untuk itu tema sarasehan sangat tepat mengajak seluruh masyarakat untuk terus menggunakan produk tekstil Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, AMTI mengapresiasi Menkeu Purbaya untuk terus menahan produk impor yang masuk ke Indonesia
Iqbal menambahkan, dalam sarasehan Sumpah Pemuda ini, AMTI meminta pemerintah untuk melakukan audit terhadap dua asosiasi lain, karena AMTI menduga memanfaatkan fasilitas untuk mengalirkan produknya ke pasar dalam negeri, sehingga mengganggu iklim berusaha industri tekstil.
Dkatakan Iqbal, industri tekstil selama delapan tahun terakhir hingga 2024, mengalami keterpurukan dan PHK. "Bahkan tutup," ujarnya.
Lebih jauh disampaikan Iqbal, ke depan seluruh anggota aliansi yang tergabung dalam AMTI mendukung penuh pemerintah untuk memperbaiki tata niaga industri tekstil, sehingga seminim mungkin produk jadi, benang dan kain dari luar yang masuk ke pasar dalam negeri.
"Kami akan mengawal proses ini dan meminta hasil audit industri yang berada di dua asosiasi itu, jika terbukti melakukan penyalahgunaan, untuk ditindak tegas dan diproses hukum," ujarnya.
Dalam pesan penutup Sarasehan, AMTI meminta agar Menteri Keuangan mempermudah IKM tekstil untuk mendapatkan akses kredit modal kerja untuk mereka berusaha, dan meminta pemerintah menertibkan ecommerce juga pasar pasar tradisional yang menjual barang-barang impor murah, dan bukan produk dalam negeri, sehingga tidak menghancurkan kekuatan industri tekstil nasional dan ekonomi rakyat. Dedy Hariyadi
