Iklan

Keinginan Presiden Joko Widodo Terjadi Setelah Kepemimpinan Batam Digabung

Sabtu, Desember 04, 2021 WIB Last Updated 2021-12-04T01:12:00Z
Advertisement
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo saat rapat kerjasama Kemenpan RB dan paguyuban Tahun 2021 di Best Western Panbil, Jumat (3/12/2021).

Batam, pelitatoday.com - Wali Kota Batam Muhammad Rudi mendapat pujian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo saat rapat kerjasama Kemenpan RB dan paguyuban Tahun 2021 di Best Western Panbil, Jumat (3/12/2021).


Rudi dinilai berhasil menjalankan keputusan pemerintah pusat terkait jabatan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, dirangkap ex-officio oleh Walikota. "Batam setelah digabung (Kepala BP Batam ex officio Walikota, red) kecepatan-kecepatan diinginkan oleh Bapak Presiden Jokowi terjadi," kata Tjahjo.


Apresiasi tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, penyatuan yang dimaksud tercermin dari perizinan yang semakin mudah dan singkat serta pembangunan yang juga semakin masif dan lebih selaras.


Menteri Tjahjo mengungkapkan, Presiden Joko Widodo sempat mempertanyakan mungkinkah BP Batam untuk dibubarkan. Namun hal ini tidak jadi dan akhirnya pilihan ex officio yang diambil. Nyatanya, keputusan itu membawa dampak yang baik bagi Batam.


"Beberapa KEK yang dibangun di Labuan Bajo, Morotai, Papua Barat, Sumatera Utara maupun Kalimantan Timur juga akan tiru pola seperti ini guna mempercepat pengambilan  keputusan," ungkap dia.


Lebih lanjut, ia menyampaikan Batam memang seyogyanya berkembang pesat. Tidak hanya bertumpu pada kegiatan industri yang kini sudah lebih dahulu ada, namun juga potensi pariwisata hendaknya jadi prioritas. Gayung bersambut, hal itu yang tengah fokus dikembangkan saat era Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad.


"Saya kira Batam tidak hanya jadi tujuan industri, namun daerah tujuan wisata. Apalagi pak wali melaporkan kerjasama dengan Korea akan dibangun bandara," katanya.


Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengaku, keberhasilan pembangunan di Batam tak lepas dari kepercayaan dan dukungan yang diberikan pemerintah pusat, dalam hal ini juga termasuk dukungan Menteri Tjahjo saat menjabat Menteri Dalam Negeri (Mendagri).


"Karena keputusan itu (ex officio) proses pengambilan keputusan menjadi mudah dan tak ada perdebatan. Maka perizinan cepat dan investasi juga cepat, kalau sudah begini investor akan saling cerita dan mereka akan semakin banyak yang datang," papar dia.


Di depan Tjahjo, Rudi memaparkan sejumlah pembangunan, seperti rencana pengembangan Bandara Hang Nadim oleh konsorsium PT Angkasa Pura 1 (Persero) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan Incheon International Airport Corporation dengan nilai investasi mencapai Rp 6,9 triliun.


Selain itu, Rudi juga menyampaikan pengembangan Pelabuhan Batuampar yang sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk dikembangkan. Rudi menyampaikan keinginannya, kelak jika pengembangan Batuampar telah dilakukan tak akan kalah bersaing dengan Singapura.


Kemudian, rencana pembangunan kampus khusus kedokteran yang bertaraf internasional yang dibangun bersama investor dari Dubai serta pengembangan rumah sakit yang bertaraf internasional di Sekupang. Selain pembangunan-pembangunan ini, infrastruktur jalan dari jalan utama hingga ke pemukiman warga juga masif dilakukan.


"Atas nama warga Batam kami sampaikan terimakasih. Satu komando di Batam ini juga karena jasa pak menteri," ucap Rudi.


Seiring pembangunan, Rudi sepakat dengan arahan Menpan RB Tjahjo Kumolo agar Aparatur Sipil Negara juga dapat menyesuaikan diri dengan ritme pembangunan. "Pelayanan sempurna dari ASN tentu akan mendukung pembangunan dan ekomoni ke arah yang lebih baik," pungkasnya. (MCB)

Advertisement

  • Keinginan Presiden Joko Widodo Terjadi Setelah Kepemimpinan Batam Digabung

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x