Iklan

Menteri Yasonna Ungkap Kado Pahit Menjelang Hari Pers 2021

Selasa, Februari 09, 2021 WIB Last Updated 2021-02-09T04:30:00Z
Advertisement
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.


Jakarta - Dalam diskusi seputar hari pers nasional yang dilakukan secara virtual. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan kado pahit menjelang HPN 2021. Dimana, sejumlah media cetak, seperti Suara Pembaruan, Koran Tempo, dan Indopos yang berhenti beroperasi.


"Berakhirnya masa terbit tiga media cetak itu merupakan kado pahit menjelang peringatan hari pers nasional 2021," kata Yasonna. Senin, 8 Februari 2021.


Yasonna menuturkan dalam satu dekade ini, banyak media massa di Indonesia yang sudah tidak lagi beroperasi bukan karena dibredel. Tetapi, karena perkembangan teknologi dan terpaan pandemi Covid-19.


Sebagian media cetak yang berhenti beroperasi, kata Yasonna, telah bermigrasi ke media digital.


"Tetapi sebagian lagi ada yang benar-benar tutup dan hilang," ujarnya.


Menurut Yasonna, bangkit dan terpuruknya media cetak dimulai dari Amerika dan Eropa. Dari kontinen itu lah media cetak bermula, namun dari sana juga perusahaan media cetak secara massal mengumumkan penutupan dirinya. Fenomena tersebut merambat ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.


Yasonna menyampaikan pers adalah esensi dunia demokrasi, bahkan menjadi pilar keempat selain trias politika. Sehingga, pers harus tetap hidup sebagai jaminan hidupnya demokrasi yang sehat di Indonesia.


Berdasarkan strategi bisnis menghadapi ketatnya persaingan usaha dunia digital, Yasonna menyarankan agar pers (media cetak) melakukan integrasi media dalam sebuah platform baru. "Itu yang disebut konvergensi media," kata politikus PDIP itu. ***


Sumber : Tempo.co.


Advertisement

  • Menteri Yasonna Ungkap Kado Pahit Menjelang Hari Pers 2021

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x