Iklan

Ary Ginanjar Paparkan Tiga Pondasi Dasar Wujudkan Indonesia Pusat Halal Dunia

Jumat, April 25, 2025 WIB Last Updated 2025-04-25T06:26:04Z
Advertisement
Istimewa.

Jakarta, pelitatoday.com - Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian memaparkan tiga pondasi dasar dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia yang ia sebut sebagai Strong Why, Big Why, dan Grand Why.


Hal tersebut Ia sampaikan dalam acara Seminar On The Future Of Halal Supply Chain yang diselenggarakan oleh Universitas Ary Ginanjar (UAG) di Auditorium lantai 18 Menara ESQ 165, pada Kamis (24/4/2025).


Menurut Ary Ginanjar, sertifikasi halal bukan hanya soal hukum agama, tapi juga strategi bisnis yang cerdas. “Kalau produk kita miliki sertifikat halal, insyaAllah pembelinya akan semakin banyak,” ujar Ary Ginanjar.


Diketahui, lebih dari 2 juta alumni offline dan 2 juta online alumni ESQ di seluruh Indonesia dan dunia dan 500 ribu di Jakarta, dengan absennya sertifikasi halal bisa menyebabkan hilangnya kepercayaan dari komunitas ESQ yang ia sebut sebagai “the cream of the cream” masyarakat Indonesia.


Dalam perspektif emosional dan nasionalisme, Ary Ginanjar memperkenalkan gagasan “kedaulatan perut.” Kata Dia, perlindungan terhadap apa yang masuk ke tubuh warga Indonesia adalah bagian dari menjaga martabat dan masa depan bangsa.


“Kita berhak melindungi anak-anak, istri, suami, dan cucu kita dari barang-barang yang haram,” tegas Ary Ginanjar. 


Bahkan, Ary Ginanjar mengungkapkan Kepala BPJPH telah melantik lebih dari 2 juta alumni ESQ sebagai satria halal Indonesia.


Terakhir, menurut Ary Ginanjar adalah spiritual. “Kita mendukung program halal karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya. Inilah yang ia sebut sebagai Grand Why, sebuah panggilan suci untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam keberkahan dan keridhaan Ilahi.


Ia berharap bahwa pada tahun 2045, saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan, seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati makanan yang halalan thayyiban sebagai bentuk nyata rahmat Allah atas bangsa ini.


“Mudah-mudahan nanti 2045 semua makan dengan gembira semuanya halalan toyyiban itu why kita,” tandasnya.


Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, menegaskan pentingnya memahami filosofi halal sebagai sesuatu yang inklusif dan universal. Ia menyampaikan bahwa konsep halal bukan hanya milik kelompok tertentu, melainkan merupakan gaya hidup yang layak diterapkan oleh semua kalangan.


“Halal untuk every body, halal is life style, halal untuk semua, inilah universalitas dari pada halal. Halal itu universal, halal itu inklusif, jadi jangan mengecilkan arti halal yang sebenarnya,” kata Haikal. 


Lebih lanjut, Haikal juga mengutip pesan dari Presiden Prabowo Subianto yang menurutnya menunjukkan visi luar biasa terhadap isu kehalalan produk di Indonesia. 


“Jeniusnya beliau, tidak akan bisa memperbaiki orang dari korupsi, jadi korupsi bukan cuma dari omongan, tapi makanannya masih halal dulu jadi perbaiki itu, karena ketika itu halal baru bisa menerima. Luar biasa itu Pak Prabowo Subianto,” jelas Haikal.


Haikal turut menyoroti komitmen Persiden Prabowo terhadap perlindungan rakyat Indonesia dalam konteks jaminan produk halal yang menyangkut kebutuhan lebih dari 90% rakyat Indonesia.


“Kalau kita lihat history nya memang bangsa kita peduli dengan ini, semua presiden kita peduli dan itu diimplementasikan sekarang,” ungkapnya.


Dalam skala global, Haikal Hasan mencatat bahwa perhatian terhadap industri halal semakin meningkat. “Sejak saya dilantik, saya sudah melakukan pertemuan dengan 18 negara. Dan semuanya mengatakan hal yang sama: the next future is halal. Dunia melihat halal sebagai masa depan,” katanya. Dedy Haryadi

Advertisement

  • Ary Ginanjar Paparkan Tiga Pondasi Dasar Wujudkan Indonesia Pusat Halal Dunia

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x