 |
| Ilustrasi. |
Padahal, setelah tim Polda Riau turun ke Batam dan menggerebek rumah seorang pengusaha barang bekas, pengiriman barang sempat vakum selama 2 bulan.
Dalam pemberitaan salah-satu media daring lokal yang viral belum lama ini, Pengusaha inisial T berdalih telah mendapat restu oleh petugas yang berwenang untuk menjalankan bisnis penyelundupannya kembali. Kini pengusaha T diduga memonopoli harga jasa pengiriman (jastip) Batam – Pekanbaru.
Salah seorang narasumber media tersebut menyebut, Pengusaha T menyelundupkan barangnya lewat Barelang.
“Barang selundupan nya lewat Barelang mbak, saat ini jasa expedisi Batam ke Pekanbaru yang jalan hanya mereka. Mereka ini berdalih telah mendapat restu dari pihak berwenang di laut. Jadi suka-suka mereka mematok harga jastip Batam ke Pekanbaru,” ungkapnya, Jum’at (20/12/2024) lalu.
Dari pantauan di lapangan, harga jastip Batam – Pekanbaru mengalami kenaikan 100 persen.
“Saat ini jastip yang mereka patok naik 100 persen, kalau harga jastip Batam- Pekanbaru terlalu tinggi mending kami bayar pajak ke negara. Saya meminta pihak Bea Cukai Batam untuk menindak tegas penyelundupan yang dilakukan oleh pengusaha berinisial T ini jangan dilindungi. penyelundupan seperti T ini kalau T di izinkan untuk menjalankan penyelundupannya, kenapa pengusaha lain tidak dikasih jalan. Ini terkesan T memonopoli jastip Batam – Pekanbaru,” pungkasnya.
Hingga tulisan ini dirilis, pihak Bea Cukai Batam belum berhasil dimintai keterangan. ***
.jpeg)
