Iklan

4 Tahun Kepemimpinan Ansar Ahmad Dinilai Gagal Memenuhi Janjinya pada Masyarakat Kepri

Selasa, April 02, 2024 WIB Last Updated 2024-04-02T01:57:42Z
Advertisement
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad. (dok: google).

Batam, pelitatoday.com - Riak-riak pilkada memang sudah mulai bergema di wilayah Kepulauan Riau. Dimana, sebentar lagi pemilihan Kepala Daerah akan dielak pada bulan Oktober tahun ini.


Petahana, Ansar Ahmad belum lama ini sudah menyampaikan ke publik bahwa ia akan diusung kembali oleh Partai Golkar pada Pilkada Kepri 2024.


Namun, angin segar untuk kembali bertarung mempertahankan kursi orang nomor satu di Provinsi Kepulauan Riau itu nampaknya mendapat respon tidak enak dari sejumlah masyarakat Kepri.


Syafruddin, warga Tanjungpinang menyampaikan empat tahun kepemimpinan Ansar Ahmad jadi Gubernur Kepri dinilai gagal mewujudkan program kerja untuk memakmurkan masyarakat Kepri dan mewujudkan daerah yang berdaya saing. Kendati pertumbuhan Ekonomi naik tapi tidak ada perubahan signifikan dalam pembangunan infrastruktur maupun investasi di Provinsi Kepri.


“Visi Pak Ansar mewujudkan Kepri yang makmur dan berdaya saing, sekadar redaksi politik yang kosong. Karena Hampir tak ada program kerja Gubernur yang berdampak pada pembangunan ekonomi Kepri saat ini,” ungkap Syafruddin kepada wartawan dilansir dari laman Otentiknews.co.id.


Sambungnya, Indikator penting dalam merealisasikan visi-misi pemimpin dilihat dari program kerjanya. Dari tujuh program unggulan saat Ansar Ahmad mencalonkan menjadi Gubernur Kepri, hampir tidak ada yang terlaksana. Dari tujuh kabupaten-kota di Kepri hanya Kota Batam yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan nilai invetasi yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Kepri.


”Artinya ada dan tidak adanya Pak Ansar sebagai gubernur Kepri, masyarakat Kepri tetap seperti ini. Tidak ada perubahan yang mendasar dari setiap daerah. Batam maju karena pemimpinya fokus berkerja,” jelas salah satu masyarakat pinang itu, Sabtu (27/3/2024).


Baca Juga: Mengukur Janji Politik Ansar Ahmad Setelah Jabat Gubernur Kepri


Selama menjabat Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dipandang hanya fokus pada pencitraan. Beberapa janji politiknya pun dinilai gagal, diantaranya memberikan  sepeda motor untuk setiap RT/RW, faktanya satupun tak ada yang terlaksana. Meningkatkan Investasi PMA dan PMDN dengan harapan bisa menyerap tenaga kerja minimal 100.000 selama 5 tahun, faktanya nihil. Ditambah lagi dengan pembangunan Jembatan yang menghubungkan Batam-Bintan (Babin) yang digaungkan sejak tahun 2022 sampai sekarang tidak ada proses pengerjaan pembangunan.


”Maaf, Pak Ansar itu sudah membohongi tokoh masyarakat dengan menjanjikan sepeda motor setiap RT/RW. Berbohong pada pencari kerja. Katanya minimal membuka lowongan kerja 100.000 orang, tapi tak ada. Dan jembatan Babin tak direalisasikan. Kasihan pengusaha dibohongin dengan Jembatan Babin mereka mau berinvestasi di Bintan dan pinang tapi jembatannya tak jadi-jadi,” papar Syafruddin.


Menurutnya, Provinsi Kepri butuh sosok pemimpin yang bisa berkerja dan visioner mampu melakukan pemerataan pembangun ekonomi dengan berbagai trobosan-trobosan pembangunan bukan gubernur yang hanya sekadar bercerita dan membuat pencitraan. 


“Sayang jembatan Babin sudah diresmikan (peletakan batu pertama). Tapi tak kunjung dibangun. Masyarakat Bintan dan Pinang sangat menginginkan itu. Untuk kemajuan ekonomi,” tutupnya.


7 Program Unggulan


Dari beberapa janji yang disampaikan Ansar sebagai program kerja unggulannya adalah merecovery perekonomian Kepri yang mengalami kemerosotan akibat dampak dari pandemi Covid-19. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa dampak pandemi pertumbuhan ekonomi Kepri 2020 terkontraksi mencapai minus 3,51 persen atau dibawah pertumbuhan nasional minus 2,07 persen. Padahal Kepri hingga 2016 pertumbuhan ekonominya selalu berada di atas rata-rata nasional, bahkan pernah tumbuh 7,63 persen pada tahun 2012.


Berdasarkan visi dan misinya, Ansar telah berjanji dengan 7 (tujuh) program unggulannya yaitu:

1). percepatan dan pemulihan pertumbuhan ekonomi. 

2). Penguatan jaring pengaman sosial dan kesehatan, 

3). Pembangunan manusia unggul dan berkarakter, 

4). Tata kelola pemerintahan yang bersih, 

5). Pembinaan keagamaan, pelestarian budaya dan harmoni masyarakat, 

6). Percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur dan pengintegrasian antarpulau dan, 

7). Optimalisasi potensi kemaritiman, pertambangan dan lingkungan. (Red)

Advertisement

  • 4 Tahun Kepemimpinan Ansar Ahmad Dinilai Gagal Memenuhi Janjinya pada Masyarakat Kepri

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x