Iklan

Perwakilan Raja dan Sultan se-Nusantara Temui KSP Moeldoko

Jumat, Oktober 07, 2022 WIB Last Updated 2022-10-07T08:41:36Z
Advertisement
Foto Istimewa.

Jakarta, pelitatoday.com - Kedatangan para Raja dan Sultan se-Nusantara yang memiliki agenda acara Kenduri Agung di wakili oleh  Imam Aziz dari Keraton Solo, Abi Pangeran Jayakarta, Najoeng Latif dari Keraton Sulawesi serta Sultan Syofian Raja Muda Suthan Pangeran Mangku Dirajo Minangkabau Sumatera Barat menemui Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Rumah Dinas Menteng, Rabu (5/10) petang.


Rombongan yang berjumlah kurang lebih 4 orang ini diterima langsung oleh Trisya Suherman  (Icha) yang merupakan Ketua Umum Moeldoko Center, pertemuan berlangsung hampir selama kurang lebih 2 jam, beberapa poin pembahasannya antara lain gelaran  acara Kenduri Agung para Raja dan Sultan Nusantara yang rencananya akan digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada akhir  tahun 2022 mendatang, selain itu juga sempat membahas sosok Satrio Piningit  jelang  gelaran pilpres 2024. 


Acara Kenduri Agung  bertujuan menjaga kekhasan  budaya dan  masyarakat  adat tersebar di wilayah 34 provinsi serta  menjaring pemimimpin bangsa yang dinilai punya potensi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kejayaan NKRI.


Sultan Syofian Pagaruyung  selaku  Ketua  acara Kenduri Agung Nusantara  menilai Moeldoko punya konsistensi selama menjabat KSP, selalu mendukung  program kerakyatan  Presiden Jokowi diberbagai kebijakan yang mengedepankan nilai -nilai dasar kebudayaan nusantara.

 

“Moeldoko sosok Satria Piningit yang dikeluarkan babak akhir” ujar Sultan Sofyan di sela-sela perbincangan yang berlangsung hangat, Sultan Sofyan  mengapresiasi kinerja Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang mampu meredam gejolak kenaikakan BBM dengan menstabilkan  harga-harga kebutuhan pokok rakyat.


Menanggapi hal tersebut,  Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah telah  mengupayakan agar tidak terjadi kenaikan harga barang dan jasa dalam waktu cepat, yang berpotensi membebani masyarakat dan menimbulkan gejolak sosial.


“Misalnya untuk masalah energi, minyak, BBM dan lainnya, pemda dapat membuat sistem bekerja sama dengan stakeholder yang ada. Kemudian Tim pengendali inflasi daerah melibatkan aparat pengawas untuk memastikan subsidi benar-benar tepat sasaran,” jelas Moeldoko.


Kenduri Agung Nusantara Mencermati Kondisi  Obyektif Bangsa Indonesia.


Di samping persamaan sejarah kerajaan Nusantara, pluralisme Indonesia juga diikat oleh kondisi obyektif bangsa Indonesia sebagai suatu negara bangsa yang menjunjung tinggi asas kebersamaan, lebih menekankan kesatuan kebangsaan ini juga biasa diistilahkan dengan nasionalisme  Indonesia. 


Realitas masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai unsur dengan sub kulturnya masing-masing lalu menjalin kesepakatan menampilkan diri sebagai suatu komunitas yang utuh atau bisa disebut “Bhinneka Tunggal Ika”


“Pertemuan wakil utusan daerah kerajaan, kasultanan, suku adat rakyat pribumi se-Nusantara di TMII Jakarta akan dilakasnakan segera pada tahun ini, mencegah Indonesia dari People Power  melawan  fenomena semena- menaan berbagai bidang  Abouse of Power Justitia in Absentia terhadap konstitusi yang melindungi setiap warga negara," ungkap  Sultan Sofyan.


Lebih lanjut Sultan Sofyan mengatakan, pertemuan Kenduri Agung Nasional juga menjadi forum  silaturahmi  tokoh-tokoh nasional untuk membahas kondisi obyektif permasalahan bangsa, akan dihadiri berbagai katagori  masyarakat adat Nusantara, yaitu Pertama, Raja dan Wali ( RajaWali) adalah Pendiri NKRI bersama Suku Adat Rakyat Pribumi mengusir Penjajah. 


Kedua, Yayasan Kerajaan Kasultanan se-Nusantara (YARASUTRA), Ketiga, Ikatan Cendikiawan Kerajaan Kasultanan se-Nusantara (ICKN), Keempat,  Barisan Rakyat Adat Nusantara (BARANUSA). 


Penulis: Dedy Haryadi

Advertisement

  • Perwakilan Raja dan Sultan se-Nusantara Temui KSP Moeldoko

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x