Iklan

DPP Moeldoko Center Apresiasi Film Sayap Sayap Patah

Selasa, September 20, 2022 WIB Last Updated 2022-09-20T03:47:21Z
Advertisement
Foto Istimewa.

Jakarta, pelitatoday.com - Film menjadi alat yang ampuh untuk menyampaikan pesan tentang persaudaraan dan nasionalisme tanpa harus menggurui.


Lewat film "Sayap Sayap Patah", DPP Moeldoko Center ingin menyampaikan kepada masyarakat dan  anggotanya untuk terus memupuk jiwa kebangsaan, bertoleransi dan yang terpenting adalah menanamkan semangat antiterorisme. 


"Antiterorisme ini sangat penting untuk orang tahu dan agar mereka lebih aware," ujar  Trisya Suherman SE ketua umum DPP Moeldoko Center usai nobar di Jakarta 


Menurut Trisya pesan yang disampaikan dalam film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Ariel Tatum Sutradara Rudy Soedjarwo dan produser  Denny Siregar dapat diterima dengan baik oleh penonton dan menjadi contoh yang nyata untuk saling bahu -membahu memerangi terorisme di Indonesia.


"Kita semua enggak pernah tahu di balik kedamaian yang kita nikmati ini, ada orang -orang yang harus berdarah-darah untuk menjaga Indonesia agar tetap utuh. Ada yang rela mengorbankan diri demi untuk melindungi keluarganya dan Indonesia. Bahkan KSP bapak Moeldoko pun mengajak masyarakat agar menyaksikan film ini," kata Trisya.


Tak sedikit para penggemar yang menyukai film drama tersebut mulai usia remaja hingga dewasa.


Terlebih sejak trailer resminya dirilis di YouTube pada beberapa waktu lalu, semua cuplikannya memperlihatkan pasangan yang adem ayem di awalnya, lalu di detik-detik terakhir, terlihat sebuah hal yang menegangkan.


"Menariknya, film Sayap-Sayap Patah ini  merupakan adaptasi dari kisah nyata yang pernah terjadi di Indonesia pada 2018 silam, yakni tragedi kerusuhan berdarah di Markas Komando Brimob," terangnya.


Pembina DPP Moeldoko Center Hengki Kurniwan mengatakan dalam film Sayap-Sayap Patah, dirinya mendapat beberapa hal penting yang bisa di ambil makna dan hikmahnya. 


Pertama, Kewaspadaan


Kita perlu waspada dengan adanya aksi terorisme dan penyebaran paham radikalisme yang sampai sekarang masih ada. Masyarakat diminta dan diingatkan agar tidak terpapar paham radikalisme dan berani menolak aksi terorisme yang membahayakan jiwa raga kita.


Dari film Sayap-Sayap Patah tersebut menjelaskan agar kita tidak terlibat aksi terorisme. Jangan sampai kita lengah dan gampang terpengaruh oleh ajakan-ajakan oknum tertentu yang ingin merusak pikiran dan hati kita serta menjerumuskan untuk ikut aksi-aksi terorisme tersebut. Sudah sepantasnya, paham radikalisme kita cegah dan redam.


Kedua, menambah wawasan tentang sejarah

Cerita dalam film ini akan jadi sejarah yang bisa kita ceritakan pada anak cucu kita. Kejadian pemboman atau aksi terorisme di Surabaya akan jadi sejarah yang tak terlupakan sehingga bisa diceritakan kepada anak cucu bahwa kita harus berani melawan dan waspada terhadap aksi terorisme.

Dan, selanjutnya menumbuhkan kesadaran bahwa aksi terorisme itu kejam, sehingga kita tidak gampang terpapar paham radikalisme.


*Ketiga, Profesionalisme dalam bekerja*

Dalam Sayap-Sayap Patah, sangat jelas sekali bagaimana kesedihan yang dialami oleh Nani yang diperankan oleh Ariel Tatum, dimana suaminya Aji yang diperankan Nicholas Saputra harus gugur dalam tugas jabatannya sebagai aparat kepolisian, padahal istrinya sedang di rumah sakit dan akan melakukan persalinan. Namun, Aji harus gugur akibat menjalankan tugas ketika anak pertama mereka baru lahir.


"Dari hal tersebut bisa kita bayangkan bagaimana profesionalisme dalam bekerja ditunjukkan dengan meninggalkan istrinya yang sedang berada di rumah sakit untuk persalinan. Sekaligus kita melihat kejamnya aksi terorisme yang merenggut kebahagiaan sebuah keluarga dan juga memupuskan harapan untuk hidup bahagia dengan lahirnya seorang anak," pungkas Hengki.


Penulis: Dedy Haryadi

Advertisement

  • DPP Moeldoko Center Apresiasi Film Sayap Sayap Patah

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x