Iklan

Kronologi Bentrok Polisi dengan Pendukung Rizieq Versi FPI

Senin, Desember 07, 2020 WIB Last Updated 2020-12-07T10:54:37Z
Advertisement

 

Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya saat melakukan Konferensi Pers.


Jakarta --
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Shabri Lubis membeberkan kronologi bentrokan yang terjadi antara pendukung Rizieq Shihab dengan aparat kepolisian di Tol Cikampek, tepatnya dekat Pintu Tol Karawang Timur. Senin (7/12/2020).


Shabri menyampaikan, kejadian tersebut bermula saat Rizieq bersama keluarganya hendak menuju acara pengajian subuh yang digelar khusus keluarga inti di wilayah yang tak disebutkan namanya pada Senin dini hari.


"Bahwa semalam IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab) dengan keluarga termasuk cucu yang masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi," kata Shabri dalam keterangan resminya.


Tiba-tiba, rombongan Rizieq itu dihadang oleh orang tak dikenal di tengah perjalanan menuju lokasi. Ia menduga mereka merupakan bagian dari operasi penguntitan Rizieq.


"Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," kata Shabri.


Shabri mengatakan orang-orang yang mengadang rombongan itu melakukan penembakan dan penculikan terhadap satu mobil yang berisi enam orang laskar. Sampai saat ini, kata dia, mereka yang diculik tersebut masih tak diketahui keberadaannya.


"Kami mohon doa, agar satu mobil yang tertembak berisi 6 orang laskar yang diculik agar diberi keselamatan," kata dia.


Di sisi lain, Shabri tak menyebut kondisi Rizieq dan keluarganya usai insiden tersebut.


Ia menegaskan pihaknya tak akan membeberkan di mana lokasi Rizieq dan keluarganya saat ini. Hal itu bertujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan keluarga Rizieq.


"Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih enam orang laskar yang hilang diculik," kata Shabri.


Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran menuturkan, kejadian itu bermula saat penyidik mendapatkan informasi terkait pengerahan massa yang akan dilakukan untuk mengawal pemeriksaan Rizieq di Polda hari ini.


"Termasuk teman-teman media juga mungkin mendapat berita melalui WA group bahwa akan ada pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan MRS (Muhammad Rizieq Shihab) di Polda Metro Jaya," kata Fadil kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12).


Polisi pun menyelidiki untuk memastikan informasi tersebut. Mereka kemudian mengikuti kendaraan yang diduga merupakan pengikut dari Rizieq.


Fadil menuturkan, saat mengintai mobil tersebut tiba-tiba kendaraan petugas diberhentikan dan dipepet oleh massa yang diduga merupakan pengikut Rizieq.


"Lalu kemudian diserang dengan senjata api dan senjata tajam, sebagaimana yang teman-teman lihat di depan ini," katanya.


Menurutnya, saat itu anggota yang bertugas terancam keselamatannya sehingga terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembaki massa tersebut.


Kata Fadil, setidaknya enam orang pengikut Rizieq yang menyerang polisi itu tewas tertembak. Sementara, empat orang lainnya melarikan diri.


"Untuk kerugian yang dialami petugas adalah sebuah kendaraan yang rusak karena dipepet, serta terkena tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan," katanya.


Sementara Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, anggota polisi yang bertugas sempat ditodong senjata api dan senjata tajam oleh para pengikut Rizieq.


Penodongan itu terjadi ketika mobil anggota Polda Metro Jaya tengah mengikuti kendaraan pengikut Rizieq. Tiba-tiba, kata Argo, mobil anggota Polda Metro Jaya dipepet dan disetop dua kendaraan pengikut Rizieq.


"Saat inilah terjadi penodongan senpi dan sajam berupa samurai dan celurit ke arah anggota oleh pengikut MRS," tutur Argo.


Petugas yang merasa keselamatan jiwanya terancam pun langsung menembak ke arah pendukung Rizieq.


Dalam kasus ini petugas mengalami kerugian materil berupa kendaraan yang rusak ditabrak pelaku dan bekas tembakan senpi pelaku di TKP.


Argo mengatakan, anggota yang menjadi korban itu akan membuat laporan polisi.


"Ya benar, anggota yang menjadi korban akan membuat laporan polisi," ucapnya.


Sementara untuk empat orang yang kabur usai bentrok, Argo memastikan Bareskrim Polri akan membantu pengejaran.


"Kabareskrim menyampaikan bahwa Bareskrim akan mem-back up Polda Metro Jaya, mencari 4 pelaku lainnya yang melarikan diri sampai ketemu," ujarnya.


Sementara, berdasarkan kronologi kejadian yang dijelaskan oleh FPI. Rizieq dan keluarga disebut berada di lokasi saat penyerangan terjadi.


Wakil Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar menuturkan bahwa mereka diadang dan ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK) saat Rizieq bersama keluarganya hendak menuju acara pengajian subuh khusus keluarga inti di wilayah yang tak disebutkan namanya pada Senin (7/12) dini hari.


Sumber : CNNIndonesia.com

Advertisement

  • Kronologi Bentrok Polisi dengan Pendukung Rizieq Versi FPI

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x