![]() |
| Potret tumpukan sampah di Kota Batam. |
Putra mengatakan, banyaknya keluhan masyarakat terkait tumpukan sampah, menunjukkan sistem pengelolaan yang berjalan saat ini masih belum optimal. Kekurangan paling krusial terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta rute dan pengangkutan sampah yang belum sebanding dengan volume sampah yang terus meningkat akibat pertumbuhan penduduk.
“Kita harus akui sistem pengelolaan belum optimal, terutama masalah TPA. Rute dan pengangkutan sampah juga masih belum sesuai dengan jumlah sampah yang dihasilkan,” katanya, Jumat (14/11).
Komisi III, lanjutnya, tengah menyiapkan langkah evaluasi menyeluruh terhadap Dinas Lingkungan Hidup (DLH), mulai dari manajemen, armada, hingga TPS dan TPA yang dinilai belum berfungsi maksimal.
Dia menyebut, beberapa bulan lalu, DPRD bersama Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, telah menambah armada pengangkut sampah. Namun, perbaikan di lapangan masih membutuhkan peningkatan.
“Pejabat yang bersangkutan harus dievaluasi kinerjanya melalui tindakan tegas, terutama terkait perbaikan sistem di lapangan,” katanya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong penyelesaian persoalan sampah bersama ketua dan seluruh anggota komisi. Meski begitu, ia mengingatkan penyelesaian masalah ini tidak bisa instan dan membutuhkan waktu.
Selain evaluasi internal pemerintah, Putra juga mengajak masyarakat berperan aktif dalam menjaga kebersihan kota. Masih ditemukan warga yang membuang sampah sembarangan, sehingga diperlukan kedisiplinan bersama.
“Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama menyelesaikan urusan sampah ini agar Batam menjadi kota yang maju, nyaman, dan bersih,” ujar Putra.
Persoalan sampah sudah mencuat bahkan sebelum anggota DPRD periode sekarang dilantik. Ia pun meminta warga segera melaporkan jika terdapat penumpukan sampah di lingkungan masing-masing agar dapat segera ditangani oleh tim lapangan. **
Sumber: Batampos
