![]() |
Istimewa. |
Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Direktur Utama PT JIEP, Bapak Satrio Witjaksono, yang pada sambutannya menyampaikan, rasa terima kasihnya kepada seluruh stakeholder PT JIEP, yaitu pemegang saham, dewan komisaris, direksi, serta seluruh karyawan yang telah berkomitmen bersama-sama mewujudkan kepatuhan hukum dalam setiap aspek operasional perusahaan.
“Penghargaan ini merupakan bentuk pencapaian kami dalam menjaga dan meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, serta upaya kami untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman, transparan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang tinggi,” ujar Satrio.
Pendekatan terintegrasi yang dijalankan oleh PT JIEP dalam meningkatkan kepatuhan regulasi mencakup penerapan teknologi canggih dan sistem pengendalian internal yang ketat. Inovasi-inovasi tersebut, termasuk penerapan Integrated Management System (IMS), Legal Document Management System (LDMS), dan Whistle Blowing System (WBS), membantu memastikan bahwa seluruh elemen perusahaan menjalankan operasi dengan integritas tinggi dan mematuhi peraturan nasional serta daerah. Selain itu, PT JIEP terus berfokus pada penguatan tata kelola perusahaan yang baik, keberlanjutan lingkungan, serta menjaga standar etika bisnis yang tinggi.
"Kepercayaan ini kami anggap sebagai sebuah pencapaian penting, sekaligus sebagai motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan nilai-nilai kepatuhan dalam setiap aspek operasional perusahaan. Kami berkomitmen untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar dan lingkungan," tutup Satrio.
Sebagai pengelola dan pengembang Kawasan Industri Pulogadung, PT JIEP senantiasa berinovasi untuk memastikan kualitas dan standar kepatuhan regulasi yang tinggi. Penghargaan yang diterima ini tidak hanya memperkuat komitmen perusahaan terhadap integritas dan kepatuhan hukum, tetapi juga untuk terus berupaya memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia dan masyarakat sekitar Kawasan Industri Pulogadung. Dedy Haryadi