 |
| Penampakan kapal saat parkir di lokasi pemasangan pancang beton di laut Dapur-12 Sagulung Batam. |
Sepekan usai selesai memasang pancang beton, dilokasi tersebut langsung digunakan menjadi tempat parkir kapal tongkang. Tentu, aturan yang mencakup prosedur pelaporan, pemohon izin, tarif, dan kewajiban terkait atas kegiatan labuh tambat inipun patut dipertanyakan.
Informasi dilapangan yang berhasil dirangkum tim media ini, pengusaha yang bertanggungjawab atas kegiatan ini adalah inisial SN.
Menurut salah seorang warga Dapur-12 Pantai, MR (nama diinisialkan) menyampaikan bahwa kegiatan pemasangan pancang beton dilakukan secara 'kucing-kucing'. Bahkan saat ini sudah digunakan sebagai tempat parkir kapal, pihak masyarakat sekitar tidak diberitahu.
"Pemasangan pancang beton laut itu awalnya kami masyarakat tidak tau buat apa, baru sekarang kami tau kegunaan untuk labuh tambat kapal tongkang," kata MR pada pewarta. Senin (19/5/2025).
Lanjut MR, belakangan pihaknya mengetahui bahwa pengusaha SN melakukan pemancangan di sepanjang luas tanah yang menjadi haknya (SN).
"Tapi faktanya pancang beton itu di pancang hingga sungai cantik dan itu sudah jelas salah karena sudah melebihi batas dari tanah miliknya," katanya.
MR berharap, pihak terkait turun melakukan pengawasan dan penindakan jika kegiatan pemancangan dan aktivitas labuh tambat di laut Dapur-12 itu melanggar aturan.
"Kami masyarakat Dapur-12, meminta pada Otoritas Pelabuhan dan pihak terkait agar dapat meninjau dan menindak serta memberi sanksi tegas terhadap adanya kegiatan pemancangan dan labuh tambat yang kami duga tidak legal ini," tutup MR.
Pelitatoday.com masih berusaha melakukan konfirmasi kepada Otoritas pelabuhan dan pihak terkait untuk pemberitaan berikutnya. (Red)
.jpeg)
